Sudah mulai bosan dengan suasana pusat perbelanjaan yang mewah
seperti super market atau mall. Atau juga jenuh dengan kondisi pasar
yang penuh sesak ditambah jalanan yang becek.
Kenapa gak coba datang kepasar yang dijamin ga pernah becek dengan pemandangan alam yag asli?
Pasar terapung bisa menjadi solusi buat kamu yang
ingin belanja, atau juga sekedar menikmati suasana pagi sambil melihat
pemandangan alam yang dipenuhi kegiatan mereka yang lagi jual-beli.
Pasar Terapung di Kalimantan Selatan yang sudah dikenal masyarakat ada di dua lokasi. Yang pertama
Pasar Terapung Muara Kuin, dan yang kedua
Pasar Terapung yang ada di Desa Sungai Pinang/Lok Baintan.
Dan yang sering disinggahi para wisatawan adalah Pasar Terapung yang ada di Muara Kuin.
Pasar Terapung adalah sebuah pasar tradisional yang menggunakan
jukung (sampan) sebagai alat untuk mengangkut dan memamerkan dagangannya.
Untuk mendatangi lokasi kita bisa menumpang/sewa
klotok (kapal kecil) untuk mengantarkan kita kesana. Sebaiknya berangkat dengan rombongan agar lebih mudah dan murah mendapatkan
klotok yang mau mengantarkan ke
Pasar Terapung. Jadi ga perlu nyari tiket murah atau paket hemat untuk mendatanginya
.
Untuk menikmati suasana pasar ini, kita harus bangun pagi. Karena
Pasar Terapung mulai buka sejak selesai sholat subuh sampai menjelang jam 07.00 WITA.
Buat yang tidak biasa bangun pagi,
Pasar Terapung bisa untuk melatih supaya bangun lebih pagi
.
Barang yang dijual di Pasar inipun beragam, dari mulai lauk,
makanan-miniman, buah-buahan sampai pakaian juga ada. Namun kebanyakan
isi
jukung (sampan) penjual di
Pasar Terapung diisi oleh buah-buahan, sebab kebanyakan dari pedagang
berjukung ini membawa barang dagangan hasil bumi mereka.
Gak usah repot makan sebelum berangkat, karena di
Pasar Terapung
kita bisa pilih, mau sarapan dengan apa. Minum teh hangat dengan kue
tradisional Banjar,atau makan Nasi Kuning, Soto Banjar, Nasi Kabuli,
atau masakan khas Banjar lainnya juga ada.
Menikmati matahari pagi sambil minum teh hangat di atas
jukung/klotok yang berayun di atas gelombang sungai barito.. Hmmm.. pasti akan terasa menyegarkan dan indah.
Sayangnya, sekarang mulai berkurang
jukung-jukung yang
beraktifitas. Mungkin karena mulai tergusur dengan pasar modern yang ada
dimana-mana, sehingga para pelanggan mereka pun terkikis sedikit demi
sedikit.
Untuk melestarikan pasar yang eksotis ini, sepertinya memang menjadi hal yang sulit. Selain
jukung
sebagai alat utama Pasar yang mulai tergusur dengan banyaknya pilihan
transportasi murah didarat, juga pertokoan modern tadi yang membuat
pasar tradisional ini perlahan mulai dilupakan.
Sebagai catatan,
jukung dulunya menjadi alat transportasi
yang banyak digunakan didaerah Kalimantan Selatan yang memang terkenal
dengan banyak sungainya.
Dan sekarang
jukung mendapat dampak nyata dari kemajuan teknologi. Jika bisa cepat dan nyaman naik motor, kenapa harus capek mengayuh
jukung.
Peran serta pemerintah dan kemauan dari masyarakat mutlak diperlukan untuk mempertahankan
Pasar Terapung yang sudah dikenal sampai ke manca negara ini.