Aksi demo juga hampir setiap hari terjadi di kota-kota di pulau Jawa. Dari Jawa Barat, contohnya, mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Karawang menyandera mobil truk bermuatan gas elpiji, sebagai simbol penolakan naiknya BBM. Para pengunjuk rasa juga membawa beberapa motor yang dituntun yang mengakibatkan kemacetan di jalan by pass Karawang.
Namun berbanding terbalik bagi masyarakt Kalimantan, mereka menyuarakan pendapat lewat pesan Broadcast BBM (Blackberry Messenger).. Yang isinya :
"Kami masyarakat Kalimantan SETUJU kenaikkan harga BBM. Rp 6500 / liter pun tak jadi masalah yang penting POM bensin jangan kosong. Toh kami terbiasa membeli bensin eceran yang harganya 6000 lebih. Hingga kalau kekosongan kami bisa bensin hingga 10.000 per liter. Jadi kalian masyarakat Jawa sebelum demo BBM naik coba pikrkan nasib kami yang tinggal di daerah. Minyak kami kalian SEDOT untuk supply ke pulau Jawa, sedangkan kami kekosongan di POM bahkan sampai berminggu2 sudah hal biasa. Kalian di pulau Jawa kekosongan di POM baru 1 hari atau 2 hari, sudah ribut luar biasa. Di liput media. INGAT!!! Indonesia bukan hanya Jawa. Yang setuju silahkan share"
Begitulah bunyi pesan Broadcast yang tidak diketahui darimana asalnya. Namun pesan yang mulai tersebar Kamis tanggal 15 Maret itu jelas menyetujui rencana pemerintah untuk kenaikkan BBM. Mereka justru mengecam para demonstran yang sepertinya tidak memikirkan nasib yang tinggal di daerah-daerah. Memang benar pada kenyataannya masyarakat Kalimantan cukup kesulitan mendapat pasokan bensin. Mereka lebih cenderung membeli eceran yang harganya relatif lebih mahal.
faisalkuncen@yahoo.co.id
PIN 26E41F96