Visitors

Selasa, 29 November 2011

Media Bukan Corong Politik Golongan

Posted by Sr Faesal 11.20, under | No comments

MAKASSAR, FAJAR -- Pengaruh pemilik modal yang berpihak pada sebuah kepentingan politik dapat mempengaruhi produksi media. Jika ini dibiarkan, media akan jauh dari kepentingan masyarakat sehingga dan potensial berujung sebagai musuh publik.

Ini ditegaskan Ketua Dewan Pers Indonesia Prof Bagir Manan dalam Dialog Pers kerja sama LPP RRI dengan Dewan Pers di Restoran Pualam malam tadi. Mendampingi Bagir sebagai pembicara, Ketua Komisi Informasi Provinsi Sulsel dan mantan ketua KPID Sulsel, Aswar Hasan, serta pimpinan Dewan Pers Bekti Nugroho, mengupas tema Independensi Redaksi terhadap Dinamika Politik di Indonesia.

Bagir mengaku, ketika sebuah media menjadi corong kepentingan politik tertentu akan berdampak besar. Apalagi, saat ini sudah terjadi pemilik modal di sebuah media juga menjadi pimpinan partai politik.

"Memang sudah ada kondisi seperti ini terjadi terhadap media kita di tanah air. Namun saya masih yakin, tidak semua media seperti ini. Masih sangat banyak media yang independen. Makanya, kita harus menggalang kekuatan menjadi penjaga," ungkap Bagir.

Mantan Ketua Mahkamah Agung ini berharap ada gerakan menjaga independensi media. Harusnya, keberpihakan sebuah media hanya kepada kepentingan publik.

Menurutnya, untuk menjaga independensi media sangat bergantung kualitas jurnalis dan medianya. Jika kualitas etika dan kemampuannya bagus, independensi media sulit dipengaruhi.

Bekti Nugroho menambahkan, jika media ingin menjaga idealisme, maka dibutuhkan wartawan yang memiliki integritas. Itulah yang menjadi nilai bargaining dari media ketika akan dipengaruhi pemilik modalnya.

Aswar Hasan mentatakan sudah ada beberapa kasus media yang dulunya menjadi "anjing penjaga" malah berubah idealismenya. Persoalannya, media tersebut dimiliki pemilik modal yang sebelumnya dikritisi.

"Ini sangat mengancam independensi media. Untuk menumbuhkan independen, maka owner harus membatasi kebijakannya dalam mengintervensi redaksi. Kulutur ini perlu dibangun sehingga independensi media bisa tumbuh dengan baik," kata Aswar.

Ketika media sudah tidak independen, maka publik akan bertindak sesuai jalannya sehingga bisa menjadi hukuman sosial. Keberpihakan media ke politik tertentu akan berbuah hukum publik dan sangat merugikan media itu sendiri. (die/ysd)

0 komentar:

Posting Komentar

Tags

Blog Archive